Selasa, 08 September 2009

first love wanties

Dalam hidup ku tidak ada namanya malam minggu. Buat ku malam minggu bukanlah malam yang istimewa. Tak kusangka ternyata malam minggu ini benar-benar malam minggu yang mengubah segala hidupku.

Itu adalah kali pertama malam minggu yang ku anggap spesial. Saat itu aku bertemu dengan seseorang yang untuk pertama kalinya membuat ku gelisah. Seseorang yang membuat ku tidak dapat melepaskan pandangan dan pikiran ku dari dirinya.

Seseorang yang sangat istimewa dalam hidup ku. Sungguh aku tak menyangka. Dia benar-benar hadir dalam hidupku. Orang yang selama ini kucari. Dan orang yang selama ini ada dalam mimpi. Dan dia sekarang hadir dengan wujud yang nyata.

Oh my God. Dia benar-benar membuat ku serba salah. Padahal hanya sekejap saja aku melihatnya. Kurang dari 5 detik aku melihat senyumnya. Tapi entah mengapa aku tak dapat melepaskan pikiranku dari dirinya. Sepanjang waktu yang kupikirkan hanya dirinya. Ingin rasanya aku berkenalan dengan dirinya.

Haripun berlalu dengan cepat. Tapi aku tak dapat melupakan pertemuan yang hanya beberapa saat itu. Siapakah gerangan dirinya yang baru kali pertama ini aku melihatnya. Lagi-lagi malam minggu pun tiba. Tak kusangka aku bertemu dengan dirinya lagi. Dan yang membuatku kaget ialah dia memanggil namaku. Dalam hati ku berkata dari mana dia tahu namaku. Apakah kita pernah berkenalan. Mengapa aku tidak mengingat dia. Yang ku ingat hanyalah pertemuan ku yang secepat kilat itu. Tapi bagaimana dia tahu namaku. Cukup lama aku terdiam. Tak ada satu katapun yang dapat ku ucapkan. Sungguh aku benar-benar terkejut. Oh my God aku tidak dapat mengendalikan degupan hatiku. Perasaan ku saat ini seperti ingin terbang melayang tinggi kelangit dimana disana hanya ada aku dan dirinya. Oh tuhan betapa sempurna dirinya.

Dia sosok yang begitu ku rindukan. Seolah ada yang membisikkan di kepadaku bahwa dialah jodohku, dialah pangeran yang datang dengan kuda putih dan pedang di tangannya yang dengan gagah menarik dan membawaku pergi dari rasa kesendirian.

Waktu pun berlalu. Lambat laun kamipun saling mengenal. Benih-benih cintapun mulai tumbuh di antara kita. Tanpa ada kata suka ataupun cinta yang terucap kami berdua mengerti bahwa kami saling menyayangi. Dan kami sadar kami telah di ikatkan oleh takdir cinta.